PERAWATAN TANAMAN BUAH
TANAMAN BUAH MANGGA
Berikut cara merawat tanaman mangga, baik mangga
harum manis, okyong, lalijiwo, mangga goleh, mangga dermayu, mangga manalagi,
mangga apel dan Mangga Persilangan Terbaru adalah Mangga Kombinasi, yang
dimaksud dengan Mangga Kombinasi adalah dalam 1 Pohon mangga akan berbuah lebih
dari 1 jenis buah mangga. Hal tersebut dikarenakan dalam 1 Pohon dilakukan perkembangbiakan
Vegetatif, yang dimana 1 pohon mangga dilakukan Penyambungan, Stek lebih dari 1
Jenis buah mangga. tehnik ini juga bisa dilakukan pada tanaman dalam pot.
Pemeliharaan Tanaman
Pohon Buah Mangga.
Penyiangan :
Penyiangan
atau pembersihan rumput atau gulma di sekitar pohon mangga yang telah dicabut
dapat dibenamkan pada tanah sekitar pohon atau dibuang ke tempat lain agar tidak
tumbuh lagi. Penyiangan biasanya dilakukan pada waktu penggemburan dan
pemupukan.
Penggemburan atau Pembubunan :
Tanah
yang padat di sekitar pangkal batang pohon mangga perlu digemburkan,
penggemburan ini berfungsi untuk mempercepat akar menjalar, air dapat dengan
cepat diserap oleh akar dan memberikan ruang udara masuk ke tanah.Penggemburan
sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan.
Perempelan/Pemangkasan :
Pemangkasan
pohon mangga bertujuan untuk membentuk kanopi yang baik dan meningkatkan produksi.
Ketika bibit tanaman telah mulai bertunas perlu dilakukan
pemangkasan.pemangkasan yang baik adalah padas setiap cabang / dahan pohon
mangga sebaiknya hanya terdapat 3–4 tunas saja. Tunas tersebut dipilih yang
bisa menghasilkan batang yang bagus juga nantinya.
Tunas
dipelihara selama kurang lebih 1 tahun saat tunas-tunas baru tumbuh kembali
atau pada saat tunas lainnya muncul kembali. setelah tunas kedua muncul
kira-kira 50-80 cm, pada saat ini dilakukan pemangkasan kedua dengan
meninggalkan 2-3 tunas. dan lakukan kembali pemangkasan ketiga saat tunas
memiliki panjang 50-80 cm dilakukan dengan cara yang sama dengan pemangkasan
ke-2.
Jadi
intinya adalah, dari pangkal pohon mangga ke dahan atau cabang hanya memiliki
3-4 cabang (primer) dan akan menghasilkan batang sekunder, dan dari 3 cabang
batang sekunder tersebut di pangkas sekitar 50-80 cm, maka akan menghasilkan
3-4 batang (tersier). Jadi pohon mangga akan memiliki 3 cabang primer, 3 batang
sekunder, 3 cabang tersier.
Pemupukan
Pohon Mangga
A. Pupuk organik
Ø Umur tanaman 1-2 tahun:
10 kg pupuk kandang, 5 kg pupuk kandang.
Ø Umur tanaman 2,5–8
tahun: 0,5 kg tepung tulang, 2,5 kg abu.
Ø Umur tanaman 9 tahun:
tepung tulang dapat diganti pupuk kimia SP-36, 50 kg pupuk kandang, 15 kg abu.
Ø Umur tanaman > 10
tahun: 100 kg pupuk kandang, 50 kg tepung tulang, 15 kg abu.
Ø Pupuk kandang yang
dipakai adalah pupuk yang sudah tercampur dengan tanah.Pemberian pupuk
dilakukan di dalam parit keliling pohon sedalam setengah mata cangkul (5 cm).
B. Pupuk anorganik
Ø Umur tanaman 1-2 bulan :
NPK (10-10-20) 100 gram/tanaman.
Ø Umur tanaman 1,5-2
tahun: NPK (10-10-20) 1.000 kg/tanaman.
Ø Tanaman sebelum
berbunga: ZA 1.750 gram/tanaman, KCl 1.080 gram/tanaman.
Ø Tanaman waktu berbunga :
ZA 1.380 gram/tanaman, Di kalsium fosfat 970 gram/tanaman, KCl 970
gram/tanaman.
Ø Tanaman setelah panen:
ZA 2700 gram/tanaman, Di kalsium fosfat 1.940 gram/tanaman, KCl 1.940
gram/tanaman.
Peningkatan
Kuantitas Buah
Untuk
meningkatkan kualitas buah mangga agar bunga dapat berbuah dengan lebat dapat
dilakukan dengan penyemprotan polinator maru atau menyemprotkan serbuk sari
diikuti pemberian 300 ppm hormon giberelin. Dengan cara ini, persentase
pembentukan buah yang dapat dipanen dapat ditingkatkan menjadi 1,3% dari 0,03%.
TANAMAN BUAH RAMBUTAN
PROFIL RAMBUTAN RAPIAH
Buah berbentuk bulat dan mempunyai ciri khas yaitu
adanya pelat pada kulitnya.Warna buah hijau kekuningan dengan rambut yang
sangat pendek, kasar, agak jarang, dan berwarna hijau dengan ujung
kemerahan.Daging buah tebal, putih, agak kering, kenyal, ngelotok, dan kulit
bijinya agak melekat. Rasanya manis agak renyah dan aromanya tidak tajam.
Bijinya kecil, berbentuk bulat, dan mempunyai pelat. Buahnyakecil, dengan berat
per buah sekitar 18-19 g. Produksinya tidak terlalu tinggi, per pohon 1.000-1.600
buah atau 18-30 kg per tahun. Daya
tahannya mencapai enam hari setelah petik.
Manfaat
Kayu pohon rambutan cukup keras dan kering, tetapi
mudah pecah sehingga kurang baik untuk bahan bangunan. Namun,kayu rambutan
bagus sekali untuk kayu bakar. Akar tanaman ini untuk obat demam, kulit kayunya
untuk obat radang mulut, dan daunnya untuk obat sakit kepala sebagai tapal
(popok).Daging buah yang telah matang dapat dikalengkan.
Syarat Tumbuh
Tanaman tumbuh dan berbuah baik di dataran rendah
hingga ketinggian 500 m dpl dengan tipe iklim basah.Curah hujan 1.500-3.000 mm
per tahun.Tanah yang gembur dan subur lebih disenangi. Tanaman ini relatif
tahan pada lahan gambut yang masam dan tanah latosol cokelat dengan pH tanah
4-6,5. Suhu udara 22-35° C. Tipe tanah latosol kuning sangat disenangi.Hembusan
angin yang kering, biasanya di pantai, dapat menyebabkan tepi-tepi daun
berwarna kecokelatan seperti terbakar.Namun, untuk merangsang pembungaan
diperlukan musim kemarau (kering) antara 3-4 bulan.Hujan yang jatuh pada saat
tanaman sedang berbunga menyebabkan banyak bunga berguguran dan mendorong
timbulnya serangan penyakit mildu tepung (Oidium sp.). Bila kemarau
berkepanjangan, buah menjadi kurang berisi (kerempeng) dan bijinya tidak
berkembang (kempis, rudimenter).
Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman yang penting adalah
membersihkan kebun dari gulma dan memangkas tunas-tunas liar/tunasair yang
muncul.
Panen dan Pasca Panen
Buah rambutan dapat dipetik setelah matang pohon
atau umur 120 hari setelah anthesis (bunga mekar).Panen dilakukan dengan
memotong tangkai rangkaian (tandan) buah.Hasilnya dapat mencapai 500-700
kg/pohon.Musim panen rambutan terjadi pada bulan Desember–Februari.
PROFIL
RAMBUTAN BINJAI
Rambutan ini berasal dari daerah Binjai, Sumatera
Utara. Rasanya manis segar sehingga tak salah jika rambutan ini dilepas sebagai
varietas rambutan unggul. Buahnya tampak menarik dengan warna merah mencolok
dan berbentuk bulat agak lonjong.Kulit buahnya tebal dan agak keras.Rambut
buahnya panjang, jarang, kasar, dan berwarna merah dengan ujung
hijau.Dagingbuahnya berwarna putih, kenyal, dan ngelotok dengan kulit biji
melekat. Daging buahnya agak renyah karena kadar airnyasedikit. Bijinya bulat
dan berukuran sedang. Produktivitasnya termasuk rendah, per pohonnya menghasilkan
1.200-2.000 buah/tahun atau sekitar 40-68 kg/tahun
Manfaat :
Kayu pohon rambutan cukup keras dan kering, tetapi
mudah pecah sehingga kurang baik untuk bahan bangunan. Namun,kayu rambutan
bagus sekali untuk kayu bakar. Akar tanaman ini untuk obat demam, kulit kayunya
untuk obat radang mulut, dan daunnya untuk obat sakit kepala sebagai tapal
(popok).Daging buah yang telah matang dapat dikalengkan.
Syarat Tumbuh :
Tanaman tumbuh dan berbuah baik di dataran rendah
hingga ketinggian 500 m dpl dengan tipe iklim basah.Curah hujan 1.500-3.000 mm
per tahun.Tanah yang gembur dan subur lebih disenangi. Tanaman ini relatif
tahan pada lahan gambut yang masam dan tanah latosol cokelat dengan pH tanah
4-6,5. Suhu udara 22-35° C. Tipe tanah latosol kuning sangat disenangi.Hembusan
angin yang kering, biasanya di pantai, dapat menyebabkan tepi-tepi daun
berwarna kecokelatan sepertiterbakar.Namun, untuk merangsang pembungaan
diperlukan musim kemarau (kering) antara 3-4 bulan.Hujan yang jatuh pada saat
tanaman sedang berbunga menyebabkan banyak bunga berguguran dan mendorong
timbulnya serangan penyakit mildu tepung (Oidium sp.). Bila kemarau
berkepanjangan, buah menjadi kurang berisi (kerempeng) dan bijinya tidak
berkembang (kempis, rudimenter).
Pemeliharaan :
Pemeliharaan tanaman yang penting adalah
membersihkan kebun dari gulma dan memangkas tunas-tunas liar/tunasair yang
muncul.
Pemanenan :
Buah rambutan dapat dipetik setelah matang pohon
atau umur 120 hari setelah anthesis (bunga mekar).Panen dilakukan dengan
memotong tangkai rangkaian (tandan) buah.Hasilnya dapat mencapai 500-700
kg/pohon.Musim panen rambutan terjadi pada bulan Desember–Februari.
TANAMAN BUAH JAMBU AIR
Jambu Air adalah tanaman buah unggul. Ada beberapa jenis
Jambu Air diantaranya:
Ø Jambu Air Citra
Ø Jambu Air King Rose
Ø Jambu Air Cincalo
Ø Jambu Air Deli Madu
Ø Jambu Air Kesuma Merah, dll
Karena banyak disukai masyarakat saat ini kita bisa dengan
mudah mencari bibitnya di penjual bibit tanaman. Jambu Air relatif mudah dibudidayakan dan dalam setahun
pemilik bisa panen hingga tiga kali. Panen bisa dilakukan setelah 2 tahun
ditanam, jadi anda tidak perlu menunggu lama untuk menikmati manisnya rasa dan
keelokan buahnya. Soal rasa jangan ditanya, Jambu Air ini sangat manis
apalagi kalau musim kemarau bisa tambah manis lagi rasanya.
CARA
TANAMJAMBUAIRDIKEBUN
Persiapan:
Lahan dibersihkan dahulu dari berbagai
pengganggu seperti: rerumputan, semak/onak dan binatang. Lahan hanya diolah di
lubang tanam dan dilaksanakan 15-30 m hari sebelum tanam.
Jarak tanam jambu air adalah 8 x 8 m dengan
lubang tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm.
Pemupukan
dasar:
Sebelum penanaman kedalam lubang tanam perlu
dimasukkan pupuk kandang sekitar 1 kaleng biskuit. Jika perlu ditambah 2
genggam pupuk NPK.Setelah itu perlu diberi pelindung.
Bibit
Jika yang digunakan adalah bibit cangkokan maka
penanaman batang lebih dalam agar pohon bisa tumbuh secara kuat.
Pola
tanam:
bibit jambu air dikebun dapat ditanam dengan
pola tanam/jarak tanam 8 x 8 m.
Lubang
tanam:
lubang tanam sebaiknya dibuat pada akhir musim
kemarau/menjelang musim hujan, agar pada saat mendekati musim hujan, tanaman
sudah berdiri. Dengan demikian tanaman baru (pada musim hujan) tidak perlu
disiram dua kali sehari.lebar x dalam = 1 x 1 x 0,5 m.
Cara
Penanaman:
bibit jambu air ditanam ke dalam lubang tanam
berukuran 60 x 60 x 60 cm. Perlu memperhatikan kedalaman penanaman dan waktu
penanaman sebaiknya dilaksanakan persis pada awal musim hujan dan pada sore
hari.
Pemeliharaan
Tanaman
Penyulaman dilakukan sebelum tanaman berumur 1
bulan. Bibit yang tidak tumbuh diganti dengan bibit baru yang ditanam pada
lubang tanam yang sama. Penyiangan dilakukan dengan maksud menyuburkan tanah,
membuang rumput liar/tanaman liar (kalau ada) atau binatang yang sembunyi dalam
tanah.Dengan penyiangan dapat memeriksa keadaan lapisan tanah.
MANFAAT
TANAMAN JAMBU AIR
Pada umumnya jambu air dimakan segar, tetapi dapat
juga dibuat puree, sirop, jeli, jam/berbentuk awetan lainnya. Selain sebagai
“buah meja” jambu air juga telah menjadi santapan canggih dgn dibuat salada
& fruit coctail. Kandungan kimia yg penting dari jambu air adalah gula
& vitamin C. Buah jambu air masak yg manis rasanya, selain disajikan
sebagai buah meja juga utk rujak & asinan. Kadang-kadang kulit batangnya
dapat digunakan sebagai obat.
Iklim Yang
Cocok Untuk Budidaya Jambu Air
Angin sangat berperan dlm pembudidayaan jambu air.
Angin berfungsi dlm membantu penyerbukan pada bunga. Tanaman jambu air akan
tumbuh baik di daerah yg curah hujannya rendah/kering sekitar 500–3.000 mm/tahun
& musim kemarau lebih dari 4 bulan. dgn kondisi tersebut, maka jambu air
akan memberikan kualitas buah yg baik dgn rasa lebih manis. Cahaya matahari
berpengaruh terhadap kualitas buah yg akan dihasilkan. Intensitas cahaya
matahari yg ideal dlm pertumbuhan jambu airadalah 40–80 %. Suhu yg cocok utk
pertumbuhan tanaman jambu air adalah 18-28 derajat C. Kelembaban udara antara
50-80 %.
v Tanah yg cocok bagi
tanaman jambu air adalah tanah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik.
v Derajat keasaman tanah
(pH) yg cocok sebagai media tanam jambu air adalah 5,5–7,5.Kedalaman kandungan
air yg ideal utk tempat budidaya jambu air adalah 0- 50 cm; 50-150 cm &
150-200 cm.
v Tanaman jambu air sangat
cocok tumbuh pada tanah datar.Tanaman jambu air mempunyai daya adaptasi yg
cukup besar di lingkungan tropis dari dataran rendah sampai tinggi yg mencapai
1.000 m dpl.
TANAMAN JAMBU BIJI
PROFIL JAMBU BIJI ( Getas Merah )
Dahannya
cenderung memanjang, lentur, dan menjulur ke segala arah.Daun berwarna hijau
tua, dan sedang.Kulit buah berwarna hijau dengan daging dan biji buah berwarna
merah. Daging buahnya lebih empuk dari jambu biji lainnya dan berasa lebih
manis.
Cara Perawatan :
Penyiraman:
cara merawat tanaman ini sama dengan merawat tanaman pada umumnya, yaitu
disiram dengan air setiap 2 kali sehari, pagi hari dan sore hari, bila terlihat
kondisi kering, bila kondisi tanah tanaman masih terlihat basah, maka cukup
satu kali penyiraman saja.
Pemangkasan:
Pemangkasan dilakukan terhadap tanaman dengan
tujuan sebagai berikut: membentuk tajuk yang ideal, sehingga tanaman ini bisa
tumbuh dengan baik dan rimbun.
Pemupukan:
tanaman ini tidak berbuah bisa jadi karena
tidak subur atau kekurangan unsur-unsur makro yang dibutuhkan seperti nitrogen,
fosfor,kalium. Pemupukan dengan kadar P dan K yang tinggi (sebaiknya pupuk
dilarutkan dalam air dan lalu disiramkan). Pemberian hormon perangsang bunga
juga bisa dilakukan.
Perbanyakan:
Pengembang
biakkan tanaman ini pada umumnya dilakukan dengan cara okulasi (tempel mata),
sambung susu ataupun sambung pucuk. Bibit dari sambung susu / okulasi /sambung
pucuk akan belajar berbuah kurang dari6 bulan dengan perawatan intensif.
Tanaman ini juga bisa dijadikan tabulampot, bahkan akan terkesan lebih
eksklusif bila berbuah di media pot.
Pengeringan atau stres air:
kekurangan
air akan memicu tanaman berbunga. Caranya tunggu sampai tanaman jambu tidak
memiliki pupus daun muda.Kemudian tanaman jambu tidak disiram selama 2-3
hari.Setelah terlihat layu, tanaman disiram air sebanyak-banyaknya.Jika bunga
tidak muncul juga, pengeringan bisa dilakukan lagi.
Tanaman
Buah Jeruk
Jeruk
adalah buah dari tanaman berupa pohon kecil, perdu atau semak yang termasuk ke
dalam marga Citrus dari suku Rutaceae [jeruk-jerukan]. Jeruk memiliki daging
buah dengan rasa manis atau masam yang segar. Jeruk sebenarnya berasal dari
Asia Timur dan Asia Tenggara, membentuk busur yang membentang dari Jepang terus
ke selatan hingga ke arah India Timur.Jenis jeruk amat beragam dan beberapa
spesies dapat saling bersilangan sehingga dapat menghasilkan jenis baru yang
memiliki karakter khas yang berbeda dengan tetuanya.Jepang juga memiliki
beberapa jenis jeruk yang diakui sebagai jeruk Jepang karena tumbuh di Jepang
atau diasosiasikan secara kuat dengan negara matahari terbit itu.Beberapa dari
jeruk tersebut berasal dari China, namun telah dimodifikasi atau disilangkan khusus
untuk ditanam di Jepang.
PENYULAMAN :
Dilakukan
pada tanaman yang tidak tumbuh.
PENYIANGAN :
Gulma
dibersihkan sesuai dengan frekuensi pertumbuhannya, pada saat pemupukan juga
dilakukan penyiangan.
PEMBUBUNAN :
Jika
ditanam di tanah berlereng, perlu diperhatikan apakah ada tanah di sekitar
perakaran yang tererosi. Penambahan tanah perlu dilakukan jika pangkal akar
sudah mulai terlihat.
PEMANGKASAN :
Pemangkasan
bertujuan untuk membentuk tajuk pohon dan menghilangkan cabang yang sakit,
kering dan tidak produktif/tidak diinginkan. Dari tunas-tunas awal yang tumbuh
biarkan 3-4 tunas pada jarak seragam yang kelak akan membentuk tajuk pohon.
Pada pertumbuhan selanjutnya, setiap cabang memiliki 3-4 ranting atau
kelipatannya.
Bekas
luka pangkasan ditutup dengan fungisida atau lilin untuk mencegah penyakit.
Sebaiknya celupkan dulu gunting pangkas ke dalam Klorox/alkohol. Ranting yang
sakit dibakar atau dikubur dalam tanah.
PEMUPUKAN :
Pemberian
jenis pupuk dan dosis (gram/tanaman) setelah penanaman adalah
sebagai
berikut:
ü 1 bulan: Urea=100;
ZA=200; TSP=25; ZK=100; Dolomit=20; P.kandang=20 kg/tan.
ü 2 bulan: Urea=200;
ZA=400; TSP=50; ZK=200; Dolomit=40; P.kandang=40 kg/tan.
ü 3 bulan: Urea=300;
ZA=600; TSP=75; ZK=300; Dolomit=60; P.kandang=60 kg/tan.
ü 4 bulan: Urea=400;
ZA=800; TSP=100; ZK=400; Dolomit=80; P.kandang=80 kg/tan.
ü 5 bulan: Urea=500;
ZA=1000; TSP=125; ZK=500; Dolomit=100; P.kandang=100 kg/tan.
ü 6 bulan: Urea=600;
ZA=1200; TSP=150; ZK=600; Dolomit=120; P.kandang=120 kg/tan.
ü 7 bulan: Urea=700;
ZA=1400; TSP=175; ZK=700; Dolomit=140; P.kandang=140 kg/tan.;
ü 8 bulan: Urea=800;
ZA=1600; TSP=200; ZK=800; Dolomit=160; P.kandang=160 kg/tan.
ü >8 bulan: Urea
>1000; ZA=2000; TSP=200; ZK=800; Dolomit=200; P.kandang=200 kg/tan.
PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN
Penyiraman
jangan menggenangi batang akar. Tanaman diairi sedikitnya satu kali dalam
seminggu pada musim kemarau. Jika air kurang tersedia, tanah di sekitar tanaman
digemburkan dan ditutup mulsa.
PENJARANGAN BUAH
Pada
tahun di mana pohon jeruk berbuah lebat, perlu dilakukan penjarangan supaya
pohon mampu mendukung pertumbuhan dan bobot buah serta kualitas buah terjaga.
Buah yang dibuang meliputi buah yang sakit, yang tidak terkena sinar matahari
(di dalam kerimbunan daun) dan kelebihan buah di dalam satu tangkai. Hilangkan
buah di ujung kelompok buah dalam satu tangkai utama terdapat dan sisakan hanya
2-3 buah.
TANAMAN
BUAH ALPUKAT
Budidaya
Petani. Ada 5 hal yang dilakukan dalam pemeliharaan alpukat yaitu penyiangan,
penggemburan tanah, penyiraman, pemangkasan tanaman, dan pemupukan. Langsung
saja ke cara memelihara alpukat.
Penyiangan :
Gulma
merupakan saingan dalam memperoleh makanan, gulma juga merupakan tempat
bersarangnya hama dan penyakit. Oleh karena itu, agar tanaman dapat tumbuh
dengan baik maka gulma-gulma tersebut harus disiangi (dicabut) secara rutin.
Penggemburan Tanah :
Tanah
yang setiap hari disiram tentu saja akan semakin padat dan udara di dalamnya
semakin sedikit sehingga akar tanaman tidak dapat leluasa menyerap unsur hara.
Untuk menghindarinya, tanah di sekitar tanaman perlu digemburkan dengan
hati-hati agar akar tidak putus.
Penyiraman :
Bibit
alpukat yang baru ditanam memerlukan banyak air, sehingga penyiraman perlu
dilakukan setiap hari. Waktu yang tepat untuk menyiram adalah pagi/sore hari,
dan bila hari hujan tidak perlu disiram lagi.
Pemangkasan Tanaman :
Pemangkasan
hanya dilakukan pada cabang-cabang yang tumbuh terlalu rapat atau
ranting-ranting yang mati. Pemangkasan dilakukan secara hati-hati agar luka
bekas pemangkasan terhindar dari infeksi penyakit dan luka bekas pemangkasan
sebaiknya diberi fungisida/penutup luka.
Pemupukan :
Ø Dalam budidaya tanaman
alpukat diperlukan program pemupukan yang baik dan teratur. Mengingat sistem
perakaran tanaman alpukat, khususnya akar-akar rambutnya, hanya sedikit dan
pertumbuhannya kurang ekstensif maka pupuk harus diberikan agak sering dengan
dosis kecil. Jumlah pupuk yang diberikan tergantung pada umur tanaman. Bila
program pemupukan tahunan menggunakan pupuk urea (45% N), TSP (50% P), dan KCl
(60% K) maka untuk tanaman berumur muda (1-4 tahun) diberikan urea, TSP, dan
KCl masing-masing sebanyak 0,27-1,1 kg/pohon, 0,5-1 kg/pohon dan 0,2-0,83
kg/pohon. Untuk tanaman umur produksi (5 tahun lebih) diberikan urea, TSP, dan
KCl masing-masing sebanyak 2,22-3,55 kg/pohon, 3,2 kg/pohon, dan 4
kg/pohon.Pupuk sebaiknya diberikan 4 kali dalam setahun.
Ø Mengingat tanaman
alpukat hanya mempunyai sedikit akar rambut, maka sebaiknya pupuk diletakkan
sedekat mungkin dengan akar. Caranya dengan menanamkan pupuk ke dalam lubang
sedalam 30-40 cm, di mana lubang tersebut dibuat tepat di bawah tepi tajuk
tanaman, melingkari tanaman
Banyaknya pohon alpukat yang
malas berbuah karena berbagai faktor, dengan kondisi seperti itu tentunya akan
"menjengkelkan" bagi para pekebun yang membudidayakan alpukat.
Di catatan kali ini akan berbagi
informasi tentang bagaimana caranya supaya pohon alpukat dapat berbuah dengan
cepat dengan metode top working seperti yang di muat majalah TRUBUS September
2004.
Dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
Pohon alpukat ditebang setinggi
50-60 cm dari permukaan tanah. Pemotongan menggunakan gergaji atau kapak. Pilih
diameter tanaman yang berukuran 25-30 cm.
Metode pertama sambung kulit.
Buat celah antara kulit kayu dan batang menggunakan pisau sedalam 5-7 cm.
Ambil entres (batang atas)
berdiameter 0,5-1 cm yang disayat miring kedua sisi bawahnya. Panjang enyres
10-15 cm atau terdiri atas 3-5 mata tunas. Sisipkan entres kedalam celah yang
telah dibuat.
Metode kedua sambung celah. Buat
torehan memanjang 5-7 cm pada kulit kayu, lebar torehan disesuaikan dengan
ukuran entres yang akan ditempel.
Entres dari pohon yang
diinginkan disayat miring dan ditempelkan pada torehan kulit kayu batang bawah.
Untuk satu pohon ditempelkan 3
entres dengan jarak seimbang memutari batang bawah. Setelah itu, ikat
sekeliling tempelan menggunakan rafia atau tali plastik. Olesi parafin alias
lilin cair ke permukaan batang bawah dan permukaan kulit kayu yang terbuka.
fungsi parafin mencegah penguapan berlebih.
Agar sambungan terhindar dari
sinar matahari secara langsung, tutup dengan kantong semen dan dilapisi
plastik. Buat 2 buah lubang di bagian depan dan belakang untuk membantu
sirkulasi udara. Lubang itu juga bermanfaat untuk melihat pertumbuhan tunas
selama dikerudungi. Kerudung plastik dipasang selama 1 bulan.
Setelah 1 bulan kerudung dibuka,
entres yang hidup akan memunculkan tunas-tunas baru berwarna hijau segar. Warna
cokelat, menandakan sambungan tidak jadi.
Sosok tanaman setelah 5 bulan
penyambungan. Dengan perawatan tepat, 3 tahun kemudian tanaman belajar berbuah.
Selamat mencoba, semoga berhasil
TANAMAN BUAH SAWO
PENYIANGAN :
Setelah
satu bulan sampai dua bulan tanam, perlu dilakukan penyiangan tanaman sawo
untuk membersihkan rumput dan gulma yang menggangu. Jika tanaman sudah tumbuh
besar gangguan tersebut tidak berarti, tetapi jika tanaman masih kecil akan
sangat berarti karena akan mengganggu pertumbuhan tanaman sawo. Gangguan
tumbuhan parasit seperti benalu juga harus diperhatikan. Jika kelihatan pada
ranting pohon sawo terdapat benalu atau parasit agar segera dibersihkan dengan
cara memotong ranting tempat benalu menempel. Pemotongan sebaiknya dilakukan
sebelum benalu berbunga. Perlu pula dilakukan pemberantasan benalu pada pohon
lain di dekat tanaman sawo untuk mencegah penularan.
PEMBUBUNAN :
Pada
saat melakukan penyiangan tanaman sawo, dapat juga dilakukan pembubunan tanah
di sekitar tanaman. Pembubunan dilakukan untuk menggemburkan tanah di sekitar
tanaman sawo dan untuk memperkokoh batang tumbuhnya.
PEMUPUKAN :
Sebagai
pedoman pemupukan dapat diberikan 250-500 gram urea/pohon/tahun sebelum tanaman
sawo berbuah. Pemupukan ini dimaksudkan untuk merangsang pertumbuhan batang dan
daun, karena urea adalah sumber N yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan
batang dan daun.
Bila
tanaman sudah waktunya berbuah, kurang lebih berumur 4 tahun, dilakukan
pemupukan dengan menggunakan pupuk majemuk NPK (10-20-15) yang kandungan fosfor
(P) dan kaliumnya (K) tinggi sebanyak 500 gram per pohon tiap tahun. Bila tidak
ada NPK bisa diganti dengan pupuk urea, DS, dan KCl sebanyak 108 gram, 277
gram, dan 144 gram. Unsur P bagi tanaman berfungsi untuk mempercepat
pembungaan, sedangkan unsur K berfungsi untuk menjaga bunga dan buah supaya
tidak mudah gugur.
Jumlah
pupuk tersebut secara bertahap ditingkatkan sampai 2 kg/pohon tiap tahun untuk
tanaman sawo yang telah berumur 15 tahun. Selain urea dan NPK yang diberikan,
perlu juga diberikan pupuk kandang sebanyak 10 kg/pohon untuk memperbaiki
struktur tanah. Pemberian pupuk lanjutan tersebut dilakukan dua kali dalam
setahun, yaitu pada awal dan akhir musim hujan. Dosis yang diberikan setengah
dari yang disebutkan di atas.
Cara
pemberian pupuk dengan menaburkan pupuk ke dalam parit yang digali di bawah
pohon mengelilingi lingkaran tajuk dengan lebar dan kedalaman ± 10 cm. Dapat
juga ditanam pada empat lubang di bawah tajuk pohon dengan ukuran 20 cm x 20 cm
x 20 cm untuk tiap lubang.
PENYIRAMAN :
Pada
awal tanaman sawo memulai kehidupannya, perlu dilakukan penyiraman paling
sedikit dua minggu sekali jika tidak ada hujan. Pemberian air pada tanaman sawo
perlu dilakukan sampai tanaman berumur 3-4 tahun. Semakin tua tanaman, semakin
tahan terhadap kekeringan.
Kekurangan
air pada waktu tanaman sawo sedang berbunga atau berbuah dapat menyebabkan
bunga atau buah mudah gugut. Pemberian air yang baik dan teratur akan
menghasilkan buah dengan jumlah dan kualitas yang baik.
TENTANG
TABULAMPOT SAWO, SEGAR DAN RAJIN BERBUAH
22
Desember, 2006 • Filed under Warta
Tabloid
Nova, Jumat, 22 Desember 2006, 9:20 AM
Rasa
buahnya yang khas, tentu tak asing lagi bagi kita. Bagaimana jika kita pingin
menanamnya dalam pot?
Sawo tergolong tanaman multiguna.
Selain berfungsi sebagai tanaman penghijau di lahan-lahan kering dan kritis,
sawo juga berfungsi sebagai penghasil getah untuk bahan baku industri permen
karet. Tanaman ini juga rajin berbuah dengan rasa buah yang manis, segar, dan
bergizi tinggi. Tak cuma itu, sawo pun bisa di-tabulampot-kan hingga punya
nilai estetika tinggi, sekaligus sebagai apotik hidup keluarga.
Tanaman
sawo (Achras zapota) termasuk famili Sapotaceae. Hidupnya menahun, batang
berkayu keras, dan percabangannya cukup rapat. Bunga sawo muncul dari
ketiak-ketiak daun, sedangkan buahnya terbentuk menggantung pada tangkai buah.
Daging buah cukup tebal, mengandung banyak air, dan bergetah. Rasanya manis dan
beraroma khas. Bijinya berbentuk bulat memanjang atau bulat pipih, hitam
mengkilap, dan berkeping dua.
Dari
biji, dapat digunakan untuk perkembangbiakan secara generatif. Namun demikian,
khusus untuk tabulampot sawo, sebaiknya menggunakan bibit cangkok. Alasannya,
umur panen relatif genjah, sekitar setahun bahkan bisa kurang. Sementara untuk
bibit asal biji, akan berbuah sekitar 4-5 tahun.
CANGKOK SENDIRI
Pilih
cabang yang cukup besar, sehat, dan lurus. Buat dua keratan melingkar cabang
dengan jarak 5 cm, dan lepas kulitnya. Kerik kambium, dan biarkan selama 3 – 5
hari. Gunakan zat pengatur tumbuh akar (misal Rootone F), lalu oleskan pada
bidang sayatan.
Ambil
pembalut (sabut kelapa, lembaran plastik), lalu diikat pada bagian bawah
keratan.
Selanjutnya,
media cangkok (tanah subur dan pupuk kandang) diletakkan pada bidang keratan
sembari dipadatkan hingga membentuk bulatan setebal 5 – 6 cm. Pembalut bagian
atas juga diikat. Lalu ambil lidi, tusuk-tusukkan pada media yang telah
terbungkus hingga membentuk lubang-lubang kecil.
Enam
hingga delapan minggu kemudian, amatilah. Jika muncul akar-akar baru dari
celah-celah pembalut, itu berarti pencangkokan sukses. Langkah selanjutnya
adalah melakukan pendederan bibit cangkok sawo.
Siapkan
polybag yang diisi campuran tanah subur dan pupuk kandang (1:1). Potong
cangkokan, sebagian daun dan ranting. Lepas pembalutnya, dan masukkan di
tengah-tengah polybag. Siram sampai basah. Simpan di tempat teduh dan aman.
Setelah beradaptasi 4 minggu dan tunas-tunas baru bermunculan, bibit cangkok
sawo dapat dipindahkan ke dalam pot.
POT DAN MEDIA TANAM
Mengingat
tanaman ini nantinya diharapkan berbuah lebat, pilihlah pot yang kuat dan punya
diameter sekurang-kurangnya 40 cm. Pot juga sebaiknya punya kaki dan berlubang
pada bagian dasarnya. Media tanam harus lengkap berisi bahan organis dan
anorganis. Yang termasuk organis adalah pupuk kandang, kompos, atau humus.
Sedangkan yang anorganis meliputi tanah subur, pasir, pecahan genting, atau
bata merah. Untuk tabulampot sawo, Anda bisa pilih memilih media tanam, seperti
campuran tanah subur, pasir dan pupuk kandang (2:1:1), atau campuran tanah,
sekam padi dan pupuk kandang (1:1:1), atau campuran tanah, serbuk gergaji dan
pupuk kandang (1:1:1).
Cara
mengisi media, masukkan selapis pecahan genting di dasar pot. Tambahkan selapis
mos dan ijuk, lalu tambahkan lagi campuran media tanam berupa tanah subur dan
pupuk kandang. Jangan lupa, berikan obat Furadan atau Curater sebanyak 2 sendok
makan. Keluarkan bibit dari polybag, potong sebagian akar, cabang, ranting,
atau daun yang berlebihan. Setelah itu, tanam dan padatkan media tanamnya.
Siram sampai basah, dan simpan di tempat teduh untuk sementara.
Sering
kita jumpai, kondisi tabulampot sawo tampak kering, kurus dan ogah berbuah.
Kenapa? Jawabannya pasti karena kurang atau tidak dilakukan pemeliharaan dengan
baik. Untuk itu, Anda harus melakukan pemupukan NPK, yang dapat diperoleh di
kios atau toko pertanian terdekat.
Pada
umur satu bulan, beri pupuk NPK (15-15-15) sebanyak 50 gram per pot. Caranya,
benamkan merata sedalam 10 cm. Pemupukan berikutnya setiap 3 bulan sekali.
Namun demikian, jika tanaman mulai berbunga, sebaiknya menggunakan NPK yang
memiliki kandungan fosfat dan kalium lebih tinggi. Misalnya, NPK 15-20-20. Beri
sebanyak 100 gram per pot
AGAR
RAJIN BERBUAH
Idealnya,
pembungaan dan pembuahan tabulampot sawo berlangsung terus-menerus sepanjang
tahun. Pembungaan paling lebat terjadi pada musim penghujan. Namun, terkadang
macet juga. Nah, untuk merangsang pembuahan, silakan simak beberapa tips
berikut:
1. Sekitar 3 bulan sebelum
musim hujan, beri pupuk NPK (15-20-20), dilanjutkan dengan teknik pengeringan
berselang-seling. Contohnya, selama seminggu tidak disiram sama sekali (asal
jangan sampai layu permanen). Setelah itu, siram sedikit demi sedikit selama 3
hari, dan keringkan lagi. Lakukan teknik pengeringan berulang-ulang hingga
muncul tunas-tunas baru untuk pembungaan.
2. Ikat pangkal batang
tabulampot sawo dengan kawat. Tujuannya untuk membatasi transportasi air dan
unsur hara dari dalam tanah yang berlebihan.
3. Jangan ragu menambahkan
zat pengatur tumbuh, misalnya Dekamon atau Atonik.
4. Potong akar dengan
menyisakan 3 cabang akar.
MANFAAT
SAWO SEMBUHKAN DISENTRI
Selain buahnya yang lezat disantap, sawo ternyata
juga memiliki khasiat untuk mengatasi beberapa penyakit atau kelainan.
Mengerem
Diare :
Ambil 1 buah sawo muda, cuci sampai bersih. Sawo
diparut, lalu diperas dan disaring. Bila perlu, tambahkan sedikit air matang.
Silakan minum 2 kali sehari. Bisa juga menggunakan
daun sawo. Sediakan 1 mangkok daun, lalu cincang dalam 2 gelas air bersih selama
15 menit. Nah, air rebusan ini diminum 3 kali sehari.
Menyembuhkan
Radang Mulut :
Ambil 1 mangkok daun sawo, lalu cincang dalam 2
gelas air bersih selama 10 menit. Pakai air hasil rebusan untuk berkumur.
Mengobati
Disentri :
Ambil 8 buah sawo muda, cuci bersih. Kunyah-kunyah
halus dengan garam secukupnya. Sedikit demi sedikit ditelan, lalu minum air
hangat. Lakukan 2 kali sehari hingga sembuh.
TANAMAN BUAH BELIMBING
Cara
Budidaya Belimbing :
Belimbing merupakan tanaman buah berupa pohon yg
berasal dari kawasan Malaysia, kemudian menyebar luas ke berbagai negara yg
beriklim tropis lainnya di dunia termasuk Indonesia. Pada umumnya belimbing
ditanam dlm bentuk kultur pekarangan (home yard gardening), yaitu diusahakan
sbg usaha sambilan sbg tanaman peneduh di halaman-halaman rumah. Di kawasan
Amerika, buah belimbing dikenal dengan nama /sebutan “star fruits”, & jenis
belimbing yg populer & digemari masyarakat adalah belimbing “Florida”.
JENIS
TANAMAN BELIMBING :
Di Indonesia dikenal cukup banyak ragam varietas
belimbing, diantaranya varietas Sembiring, Siwalan, Dewi, Demak kapur, Demak
kunir, Demak jingga, Pasar minggu, Wijaya, Paris, Filipina, Taiwan, Bangkok,
& varietas Malaysia. Tahun 1987 telah dilepas dua varietas belimbing unggul
nasional yaitu: varietas Kunir & Kapur.
MANFAAT
TANAMAN BELIMBING :
Manfaat utama tanaman ini sbg makan buah segar
maupun makanan buah olahan ataupun obat tadisional. Manfaat lainnya sbg
stabilisator & pemeliharaan lingkungan, antara lain dpt menyerap gas-gas beracun
buangan kendaraan bermotor, dll, menyaring debu, meredam getaran suara, &
memelihara lingkungan dari pencemaran karena berbagai kegiatan manusia. Sbg
wahana pendidikan, penanaman belimbing di halaman rumah tidak terpisahkan dari
program pemerintah dlm usaha gerakan menanam sejuta pohon. Selain itu buah
belimbing dapat untuk mengobati jerawatsecara alami ataupun untuk mengobati
asam urat.
SYARAT
TUMBUH TANAMAN BELIMBING :
Seperti halnya syarat tumbuh tanaman stroberi,
belimbing juga harus memperhatikan:
Iklim
Ø Utk pertumbuhan
dibutuhkan keadaan angin yg tidak terlalu kencang, karena dpt menyebabkan
gugurnya bunga atau buah.
Ø Curah hujan sedang, di
daerah yg curah hujannya tinggi seringkali menyebabkan gugurnya bunga &
buah, sehingga produksinya akan rendah.
Ø Tempat tanamnya terbuka
& mendpt sinar matahari secara memadai dengan intensitas penyinaran 45–50
%, namun juga toleran terhadap naungan (tempat terlindung).
Ø Suhu & kelembaban
ataupun iklimnya termasuk tipe A (amat basah), B (agak basah), C (basah), dengan
6–12 bulan basah & 0–6 bulan keing, namun paling baik di daerah yg
mempunyai 7,5 bulan basah & 4,5 bulan kering.
Media
Tanam
Ø Hampir semua jenis tanah
yg digunakan utk pertanian cocok pula utk tanaman belimbing. Tanahnya subur,
gembur, banyak mengandung bahan organik, aerasi & drainasenya baik.
Ø Derajat keasaman tanah
utk tanaman belimbing yaitu memiliki pH 5,5–7,5.
Ø Kandungan air dlm tanah
atau kedalaman air tanah antara 50–200 cm dibawah permukaan tanah.
Ketinggian
Tempat
Ketinggian tempat yg cocok utk tanaman belimbing
yaitu di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl.
Tanaman Buah Pisang
Untuk mendapatkan hasil yang baik, satu rumpun
harus terdiri atas 3-4 batang. Pemotongan anak dilakukan sedemikian rupa
sehingga dalam satu rumpun terdapat anakan yang masing-masing berbeda umur
(fase pertumbuhan). Setelah 5 tahun rumpun dibongkar untuk diganti dengan
tanaman yang baru.
Rumput/gulma di sekitar pohon induk harus disiangi
agar pertumbuhan anak dan juga induk baik. Penyiangan dilakukan bersamaan
dengan penggemburan dan penimbunan dapuran oleh tanah agar perakaran dan tunas
bertambah banyak. Perlu diperhatikan bahwa perakaran pisang hanya rata-rata 15
cm di bawah permukaan tanah, sehingga penyiangan jangan dilakukan terlalu
dalam.
Daun-daun yang mulai mengering dipangkas agar
kebersihan tanaman dan sanitasi lingkungan terjaga. Pembuangan daun-daun ini
dilakukan setiap waktu.
Pisang sangat memerlukan kalium dalam jumlah besar.
Untuk satu hektar, pisang memerlukan 207 kg urea, 138 kg super fosfat, 608 kg
KCl dan 200 kg batu kapur sebagai sumber kalsium.
Pupuk N diberikan dua kali dalam satu tahun yang
diletakkan di dalam larikan yang mengitari rumpun tanaman. Setelah itu larikan
ditutup kembali dengan tanah. Pemupukan fosfat dan kalium dilaksanakan 6 bulan
setelah tanam (dua kali dalam setahun).
Pisang akan tumbuh subur dan berproduksi dengan
baik selama pengairannya terjaga. Tanaman diairi dengan cara disiram atau
mengisi parit-parit/saluran air yang berada di antara barisan tanaman pisang.
Tanah di sekitar rumpun pisang diberi mulsa berupa
daun kering ataupun basah. Mulsa berguna untuk mengurangi penguapan air tanah
dan menekan gulma, tetapi pemulsaan yang terus menerus menyebabkan perakaran
menjadi dangkal sehingga pada waktu kemarau tanaman merana. Karena itu mulsa
tidak boleh dipasang terus menerus.
Jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir
buah terakhir harus dipotong agar pertumbuhan buah tidak terhambat. Setelah
sisir pisang mengembang sempurna, tandan pisang dibungkus dengan kantung
plastik bening. Kantung plastik polietilen dengan ketebalan 0,5 mm diberi
lubang dengan diameter 1,25 cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm. Ukuran kantung
plastik adalah sedemikian rupa sehingga menutupi 15-45 cm di atas pangkal sisir
teratas dan 25 cm di bawah ujung buah dari sisir terbawah. Untuk menjaga agar
tanaman tidak rebah akibat beratnya tandan, batang tanaman disangga dengan
bambu yang dibenamkan sedalam 30 cm ke dalam tanah.
Budidaya Menanam Pohon
Pisang
Jenis-Jenis Pisang :
1. Pisang Konsumsi tanpa harus dimasak, misalnya
pisang ambon, susu, raja, mas dll.
2. Pisang konsumsi harus dimasak misalnya pisang
nangka, tanduk dan kepok.
3. Pisang berbiji banyak misalnya pisang batu dan
klutuk bisanya kurang disukai.
4. Pisang yang diambil seratnya misalnya pisang
manila.
Berikut Cara Menanam
Pisang dengan Benar :
Perhatikan Iklim Penanaman Pohon Pisang. Pisang
Biasanya ditanam dan sangat Cocok dengan Iklim Tropis seperti kawasan Asia.
Buah Pisang dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran pegunungan tinggi
2.000 m.
Media Tanam Pohon
Pisang :
Pisang dapat tumbuh bagus apabila ditanam di tanah
yang kaya humus. Tanaman Pisang sangat rakus makanan alangkah baiknya pisang
ditanam di tanah berhumus dengan Pemupukan. Namun Pohon Pisang dapat juga
ditanam di mengandung kapur atau tanah berat dan kebasahan tanah harus tetap
dijaga dan tidak boleh sampai tergenang Air.
Cara Pembibitan Pohon
Pisang :
Pisang dapat dibibitkan dengan cara Vegetatif
berupa pengambilan tunas-tunas dan syarat pengambilan Tunas Pohon Pisang
apabila Yunas Pisang sudah setinggi 1-2 Meter, dengan lebar batang 15 hingga 25
cm. Cara Memilih Bibit Pisang Bagus adalah Pilihlah Bibit Tunas Pohon yang
sehat dan banyak berbuah, yang menandakan bahwa Bibit tersebut berasal dari
Induk yang berkualitas bagus.
Berikut Teknik Cara
Penanaman Pisang :
Cara Budidaya Pisang
Ø Jarak Tanam Pohon Pisang
harus diberi jarak agar memungkinkan Tanaman berupa Sayuran dapat ditanam
disekitar Pohon Pisang.
Ø Lubang tanaman Pisang 50
x 50 x 50 cm pada tanah berat, 40 x40 x 40 cm untuk tanah gembur. Jarak tanam 3
x 3 m untuk tanah sedang dan 3,3 x 3,3 m untuk tanah berat.
Ø Cara Penanaman Pohon
Pisang dilakukan saat menjelang musim penghujan antara bulan September sampai
Oktober. Sebelum ditanam, lubang yang sudah dipersiapkan diberi pupuk organik
seperti pupuk kandang atau kompos sebanyak 15–20 kg. Pemupukan yang bagus
sangat mempengaruhi kualitas Buah Pisang.
TANAMAN BUAH DUWET /
JAMBLANG
Jamblang tergolong tumbuhan buah-buahan yang
berasal dari Asia dan Australia tropik. Biasa ditanam di pekarangan atau tumbuh
liar, terutama di hutan jati. Jamblang tumbuh di dataran rendah sampai
ketinggian 500 m dpl. Pohon dengan tinggi 10-20 m ini berbatang tebal,
tumbuhnya bengkok, dan bercabang banyak. Daun tunggal, tebal, tangkai daun
1-3,5 cm. Helaian daun lebar bulat memanjang atau bulat telur terbalik, pangkal
lebar berbentuk baji, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan atas mengilap,
panjang 7-16 cm, lebar 5-9 cm, warnanya hijau. Bunga majemuk bentuk malai
dengan cabang yang berjauhan, bunga duduk, tumbuh di ketiak daun dan di ujung
percabangan, kelopak bentuk lonceng berwarna hijau muda, mahkota bentuk bulat
telur, benang sari banyak, berwarna putih, dan baunya harum. Buahnya buah buni,
lonjong, panjang 2-3 cm, masih muda hijau, setelah masak warnanya merah tua
keunguan.
Biji satu, bentuk lonjong, keras, warnanya putih.
Berakar tunggang, bercabang-cabang, berwarna cokelat muda. Biasanya, buah
jamblang yang masak dimakan segar. Rasanya agak asam dan sepat. Kulit kayu bisa
digunakan sebagai zat pewarna. Namun saat ini keberadaan pohon jamblang sudah
sangat langka dulu waktu saya kecil hampir disetiap sudut pekarangan ada pohon
jamblang, sekarang karena pekarangan sudah berubah fungsi menjadi
cluster-cluster dan perumahan sehingga pepohonan habis dibabat, jangan sampai
kita import jamblang dari Thailand.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH Sumatera: jambe kleng (Aceh), jambu
kling (Gayo), jambu kalang (Mink.). ]awa: jamblang (Sunda), juwet, duwet, d. manting
(Jawa), dhalas, d. bato, dhuwak (Madura). Nusa Tenggara: juwet, jujutan (Bali),
klayu (Sasak), duwe (Bima), jambulan (Flores) . Sulawesi: raporapo jawa
(Makasar), alicopeng (Bugis). Maluku: jambula (Ternate). Melayu: jamlang,
jambelang, duwet. NAMA ASING Hainan pu tao, wu kou guo, zi pu tao (C), waa (T),
java plum, black plum, jambolan, jambul (I). NAMA SIMPLISIA Syzygii cumini
Cortex (kulit kayu jamblang), Syzygii cumini Semen (biji jamblang).
Syarat Tumbuh :
Duwet/Jamblang dapat tumbuh baik di daerah tropik
pada ketinggian 600 m dpl., walaupun dijumpai juga pada ketinggian sampai 1800
m dpl. Pada kondisi terakhir itu pohonnya tidak dapat berbuah, tetapi dapat
dimanfaatkan kayunya. Tanaman ini berkembang dengan baik di wilayah yang curah
hujan tahunannya di atas 1000 mm, dengan musim kering yang tegas. Duwet tumbuh
di tepian sungai dan dapat bertahan terhadap genangan yang berkepanjangan.
Setelah masa pertumbuhan awal, tanaman ini toleran terhadap kekeringan. Juga
mampu tumbuh di daerah yang hangat dari wilayah subtropik. Di Florida bagian
selatan (Amerika Serikat), pohon duwet dewasa dapat terganggu oleh adanya embun
beku yang kadang-kadang turun. Duwet dapat tumbuh subur pada berbagai tipe
tanah, di lahan basah dan rendah, dan lahan yang lebih tinggi dengan sistem
pengaliran air yang baik (tanah liat, campuran tanah liat dan kapur, tanah
berpasir, tanah berkapur).
Pedoman Budidaya :
Duwet pada
umumnya diperbanyak dengan benih (yang cepat kehilangan viabilitasnya),
walaupun kultivar unggul dapat diperbanyak secara aseksual dengan pencangkokan,
pelengkungan, penyambungan, dan penempelan. Dalam pencangkokan, cabang-cabang
yang telah berakar dapat dipisahkan dalam waktu 90 hari setelah pelaksanaan
pencangkokan itu. Penyambungan dan penempelan dilakukan untuk perbanyakan dalam
skala besar. Penyambungan celah (cleft grafting), yaitu metode yang digunakan
di Filipina, dapat dilakukan dalam bulan apa saja, tetapi keberhasilan sampai
95 96 dapat dicapai jika dikerjakan dalam bulan November sampai Desember. Penempelan
dapat dilakukan dengan metode sumbat (patch) atau perisai (shield). Tanaman
hasil penempelan atau hasil penyambungan dapat ditanam pada awal musim hujan
dengan jarak tanam yang diajurkan, yaitu 8-10 m.
Pemeliharaan :
Pohon duwet
memerlukan sedikit saja perawatan dan perhatian sampai menghasilkan buah. Di
India, pupuk diberikan setelah panen. Jika hasil buahnya tidak memuaskan, pohon
duwet dapat dicoba dipangkas akarnya atau dikerat-lingkar (girdled).
Hama dan PenyakitTidak ada penyakit dan harna yang
berbahaya menyerang .pohon duwet. Ulat pemakan daun, lalat putih, kutu perisai,
kutu bubuk, dan lalat buah kadang-kadang mencapai tingkat yang merusak.
Panen dan Pasca Panen
:
Buah-buah duwet tidak matang pada saat yang sama.
Buah matang berubah warnanya menjadi lembayung tua atau hampir hitam, dan akan
jatuh ke tanah. Buah yang dimanfaatkan untuk keperluan nunahtangga dapat cukup
clikumpulkan dari bawah pohonnya saja, tetapi untuk dipasarkan sebaiknya
dipetik dengan selektif. Pemanenan ini merupakan pekerjaan yang memakan waktu,
karena pohonnya harus dipanjat untuk dipetik buahnya yang matang, dengan
tangan. Hasil Hasil buahnya sangat bervariasi; pohon yang berbuah lebat menurut
-laporan menghasilkan sampai sebanyak 100 kg per pohon. Pohon-pohon yang berasal
dari klon tetap berperawakan lebih kecil, tetapi masih dapat menghasilkan 60-70
kg, jumlah buah sedemikian itu cukup banyak untuk seorang petani pelcarangan.
Penanganan pasca panen Buah duwet dipilahpilah, yang rusak atau yang berukuran
terlalu kecil dibuang. Buah-buah itu segera dibawa ke pas air dan segera
diperjualbelikan, mengingat buah itu sangat mudah rusak.
Penyakit Yang Dapat
Diobati :
Daging buah rasanya asam manis, sifatnya sejuk,
astringen kuat, berbau aromatik. Berkhasiat melumas organ paru, menghentikan
batuk, peluruh kencing (diuretik), peluruh kentut (karminatif), memperbaiki
gangguan pencernaan, merangsang keluarnya air liur, dan menurunkan kadar
glukosa darah (hipoglikemik). Kulit kayu berkhasiat untuk peluruh haid. Hasil
penelitian menunjukkan biji, daun, dan kulit kayu jamblang mempunyai khasiat
menurunkan kadar glukosa darah (efek hipoglikemik) pada penderita diabetes
melitus tipe II. Penelitian di India mendapatkan hasil bahwa buah jamblang
potensial sebagai obat kontrasepsi pada pria. Pada percobaan binatang, jamblang
dapat mencegah timbulnya katarak akibat diabetes. Jamblang juga menurunkan
risiko timbulnya atherosklerosis sampai 60–90% pada penderita diabetes. Hal ini
terjadi karena kandungan oleanolic acid pada jamblang dapat menekan peran
radikal bebas dalam pembentukan atherosklerosis.
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat
adalah kulit kayu, daging buah, dan bijinya. Daging buah bisa digunakan segar
atau yang telah dikeringkan. Jika daging buah dimakan, akan menyebabkan rongga
mulut dan lidah berwarna ungu. Saat ini pohon Jamblang sudah langka, seiring
dengan kemajuan teknologi pertanian dan perkebunan menananm pohon jamblang
sudah tidak dari biji. teknologi yang berkembang ada teknologi sambung pucuk
yang menghasilkan tanaman yang pendek dan cepat berbuah di usia yang relatif pendek.
INDIKASI
Daging buah digunakan untuk pengobatan:
- kencing manis (diabetes melitus),
- batuk kronis, sesak napas (asma),
- batuk rejan, batuk pada TB paru disertai nyeri
dada,
- nyeri lambung dan diare.Biji digunakan untuk
pengobatan:
- kencing manis (diabetes melitus),
- diare, disentri,
- gangguan pencernaan seperti kembung, nyeri
lambung, keram perut,
- keracunan strychnine (penawar racun yang tidak
spesifik), dan
- pembesaran limpa.Kulit kayu digunakan untuk
pengobatan:
- kencing manis (diabetes melitus),
- diare.
CARA PEMAKAIAN
Daging buah bisa dimakan secukupnya sebagai buah
meja.
CONTOH
PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Batuk
kronis, asma
- Cuci buah jamblang segar (15 g) sampai bersih,
buang bijinya, lalu makan. Lakukan tiga kali sehari.
- Sediakan buah jamblang kering (15 g). Masukkan ke
dalam mangkuk, tambahkan air sampai seluruh buah terendam, lalu tim sampai
matang. Setelah dingin, minum airnya dan makan buahnya sekaligus. Lakukan tiga
kali sehari..
Batuk
rejan
Siapkan buah jamblang kering (15 g), empedu ayam
betina (1 buah), dan gula pasir secukupnya. Masukkan ke dalam mangkuk,
tambahkan air sampai seluruh bagian terendam, lalu tim sampai matang. Minum
airnya dan makan isinya. Lakukan sekali sehari sampai sembuh.
Batuk pada
TB Paru disertai nyeri dada
Siapkan buah jamblang segar (30 g, jika dipakai
buah keriny gunakan sebanyak 15 g) dan daun sembung segar (‘Blumea balsamifera)
(25 g). Cuci semua bahan, lalu potong-potong daun sembung seperlunya. Masukkan
ke dalam mangkuk, tambahkan gula pasir (15 g) dan air secukupnya sampai seluruh
bahan terendam. Tim sampai matang. Setelah dingin, minum airnya. Makan buahnya,
tetapi bijinya dibuang. Lakukan setiap malam sebelum tidur.
Diare pada
anak
Siapkan buah jamblang segar yang belum matang dan
beras yang sudah digongseng sampai kuning (masingmasing 6 g). Masukkan ke dalam
mangkuk, tambahkan air secukupnya sampai semua bahan terendam. Tim sampai
matang. Setelah dingin, makan sekaligus. Lakukan tiga kali sehari.
Nyeri
lambung
Gongseng buah jamblang kering tanpa biji (30 g)
sampai berbau harum. Masukkan ke dalam mangkuk, tambahkan air secukupnya sampai
semua bahan terendam, lalu tim sampai matang. Setelah dingin, makan seluruhnya.
Lakukan tiga kali sehari, selama 10 hari.
Sariawan
Rebus kulit kayu atau daun secukupnya. Setelah
dingin, gunakan untuk berkumur-kumur. Lakukan 3–4 kali dalam sehari.
Catatan:
Sebagian wilayah di Asia Tenggara menggunakan akar
jamblang untuk pengobatan ayan (epilepsi).
Kandungan oleanolic acid pada jamblang dan Surinam
cherry (Eugenia uniflora) digunakan oleh pengobat tradisional di Amerika
Selatan untuk mengurangi kerusakan pada jantung dan hati penderita kanker yang
mendapat pengobatan kemoterapi doxorubicin.
Jamblang dan spesies lainnya (Eugenia
caryophyllata) yang dimasak mengandung senyawa yang dapat mengaktifkan enzim
glutathione S-transferase di hati. Enzim ini mempunyai khasiat detoksifikasi.
Pada percobaan binatang, peningkatan produksi enzim glutathione S-transferase
akan menurunkan kejadian kanker lambung sampai mendekati 80%.Praktisi ayurvedic
melaporkan bahwa daging buah jamblang dapat menurunkan kadar gula darah dalam
30 menit. Sementara biji jamblang menurunkan kadar gula dalam 24 jam. Hasil
maksimum pencapaian efek hipoglikemik dari jamblang memerlukan sepuluh hari
pengobatan.
Komposisi
:
Jamblang mengandung minyak asiri, fenol
(methylxanthoxylin), alkaloid (jambosine), asam organik, triterpenoid, resin yang berwarna merah tua mengandung asam elagat dan
tanin
PERAWATAN BUAH
KELENGKENG
Kelengkeng
hidup didataran rendah yaitu sekitar 300-900 m dpl, pohon kelengkeng jenis ini
termasuk pohon yang genjah berbuah, dalam satu tahun bisa berbuah hingga tiga
kali (tanpa mengenal musim), TanamanKelengkeng dapat tumbuh di tanah yang
memiliki tekstur tanah halus dengan tingkat pH 5,5 - 5,6. Dengan bertipe iklim
basah dengan musim kering tidak lebih dari empat bulan. Air tanah antara 50-200
cm. Curah hujan 1.500-3.000 mm per tahundengan 9-12 bulan basah dan 2-4 bulan
kering.
Penyiraman :
cara merawat tanaman ini sama dengan merawat tanaman pada umumnya, yaitu disiram dengan air setiap 2
kali sehari, pagi hari dan sore hari, bila terlihat kondisi kering, bila
kondisi tanah tanaman masih terlihat basah, maka cukup satu kali penyiraman
saja.
Pemangkasan :
Pemangkasan
dilakukan terhadap tanaman kelengkeng dengan tujuan sebagai berikut: membentuk
tajuk yang ideal, sehingga tanaman kelengkeng bisa tumbuh dengan baik dan
rimbun.
Pemupukan :
tanaman kelengkeng tidak berbuah bisa jadi
karena tidak subur atau kekurangan unsur-unsur makro yang dibutuhkan seperti
nitrogen, fosfor, kalium. Pupuk ditaburkan melingkar sesuai dengan tajuk
tanaman.Namun, jika tajuk tanaman sudah tumbuh melebihi diameter pot, pupuk
ditaburkan sekitar satu jengkal dari pangkal tanaman.Setelah itu tanaman
disiram.
Pelukaan/Pengerokan :
Pada
dasarnya pelukaan atau pengerokan batang tanaman untuk menghambat pengiriman
zat-zat makanan yang dihasilkan daun ke akar, sehingga terjadi pemupukan zat
makanan di daerah tajuk.
Pengeringan atau stres air :
kekurangan
air akan memicu tanaman berbunga. Caranya tanaman kelengkeng dalam pot tidak
disiram selama 2-3 hari.Setelah terlihat layu, tanaman disiram air
sebanyak-banyaknya.Jika bunga tidak muncul juga, pengeringan bisa dilakukan
lagi.